Dalam rangka meningkatkan kemandirian pangan dan memberikan solusi bercocok tanam bagi masyarakat dengan keterbatasan lahan, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 39 menggelar pelatihan bertanam tanpa lahan menggunakan sistem hidroponik Deep Flow Technique (DFT). Kegiatan berlangsung pada tanggal 19 Juli 2025 di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Pelatihan ini diikuti lebih dari 50 warga setempat yang terdiri dari berbagai kalangan seperti pemuda, ibu rumah tangga, anggota kelompok tani, serta perangkat desa. Antusiasme peserta sangat tinggi, yang tercermin dari aktifnya diskusi serta praktek langsung selama pelatihan berlangsung. Pemerintah desa sangat mendukung kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal.

Sistem hidroponik DFT yang diperkenalkan memiliki keunggulan berupa penggunaan media air yang mengalir secara terus-menerus dengan kandungan nutrisi lengkap, sehingga akar tanaman terus menyerap nutrisi tanpa memerlukan tanah sebagai media tumbuh. Metode ini sangat efektif diterapkan pada lingkungan yang minim lahan pertanian, seperti pekarangan rumah sempit atau lahan tidak subur di desa. Selain itu, DFT juga lebih hemat penggunaan air dibanding metode bertanam konvensional, sekaligus mengurangi resiko penyakit tanah dan penggunaan pestisida yang berlebihan.

Dalam pelatihan, peserta diberikan materi secara menyeluruh mulai dari teori dasar hidroponik, pembuatan instalasi sistem DFT, penyusunan larutan nutrisi secara tepat, pengendalian hama dan penyakit secara ramah lingkungan, hingga teknik panen dan pemeliharaan tanaman. Berbagai jenis sayuran yang cepat panen seperti selada, kangkung, dan bayam disediakan sebagai media praktik agar peserta dapat langsung mengaplikasikan metode yang diajarkan.

Tim KKN UNS 39 juga memperlihatkan model instalasi hidroponik yang mudah diaplikasikan dengan biaya relatif murah menggunakan bahan-bahan lokal seperti pipa PVC, ember, dan pompa air kecil. Dengan demikian, warga dapat mereplikasi sistem ini di rumah masing-masing tanpa perlu investasi besar. Selain aspek teknis, pelatihan juga menyinggung potensi usaha agribisnis hidroponik yang dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat desa.

Ketua Tim KKN UNS 39, Moh Akbar Suryo Prasetyo, menjelaskan, “Melalui pelatihan ini, kami berharap warga Desa Tritih Lor dapat mengembangkan inovasi bertanam yang praktis dan efisien. Hidroponik DFT bukan hanya alternatif bercocok tanam tanpa lahan, tapi juga cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan lokal.” Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat desa sangat penting untuk mendorong inovasi teknologi tepat guna di bidang pertanian.

Kegiatan pelatihan ini juga mendapat apresiasi dari kepala desa Tritih Lor, yang menyatakan bahwa program KKN UNS telah memberikan manfaat nyata dalam memberdayakan masyarakat dan membuka wawasan baru tentang pertanian modern. Ia berharap setelah pelatihan, muncul komunitas hidroponik di desa yang aktif bertukar pengetahuan dan membantu pengembangan sistem ini secara berkelanjutan.

Lebih jauh, pelatihan ini selaras dengan program pemerintah dalam mendukung pertanian urban dan pertanian tanpa lahan sebagai solusi atas semakin menipisnya lahan pertanian produktif di Indonesia. Dengan mengadopsi teknologi hidroponik DFT, masyarakat desa dapat meningkatkan produksi sayuran segar yang sehat dan bergizi secara mandiri dan efisien.

Diharapkan, pelatihan ini menjadi langkah awal bagi Desa Tritih Lor untuk mengembangkan pertanian modern yang adaptif terhadap keterbatasan lahan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui produksi pangan lokal yang berkelanjutan.

 

Bagikan Berita
Desa Dagan is under construction

Mohon maaf, website desa Dagan dalam Perbaikan

Terima kasih sudah bersabar. Kami sedang mengerjakan beberapa pekerjaan di situs ini dan akan segera kembali.